Deretan Langkah Pemerintah Manjakan Investor di Industri Farmasi
Untuk memikat investasi di bidang farmasi, pemerintahan memberi beberapa sarana ke beberapa penanam modal di Indonesia. Diantaranya lewat pemberian bermacam stimulan pajak atau nonfiskal.
Solusi Sukses Dengan Bermain Sabung Ayam Online Uang Asli
"Pemerintahan akan memberi suport pajak pada perkembangan industri farmasi lewat tax allowance, tax holiday, dan super tax deduction, yang diberi untuk industri yang terjebak dalam program vokasi dan pengembangan lewat aktivitas penelitian," tutur Direktur Jenderal Industri Kimia dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Muhammad Khayam, seperti dicatat Selasa (22/12/2020).
Saat itu, untuk pemberian stimulan nonfiskal, salah satunya lewat program training dan sertifikasi SDM, implementasi Object Penting Nasional Bidang Industri (OVNI), sertifikasi standard dan aktivitas litbang untuk industri kecil menengah (IKM), pembangunan infrastruktur industri, suport promo, dan diskusi perlindungan hukum dan Hak Kekayaan Cendekiawan (HKI).
Khayam mengaku, persoalan paling besar yang acap dirasakan aktor usaha, intinya yang memakai bahan baku alami (herbal), yaitu berkaitan tes medis untuk sertifikasi. Di mana agar bisa bersanding dengan produk farmasi (obat) sintesa (memiliki bahan baku kimia), obat herbal harus telah bisa lolos tes praklinis sampai tes medis selaku produk fitofarmaka.
"Ternyata ini untuk satu perusahaan multinasional, salah satunya pengeluaran paling besar itu permasalahan tes. Jadi selain penelitian, tes itu berarti," kata Khayam.
Karena itu, kecuali jamin tersedianya bahan baku dan tehnologinya, pemerintahan memberikan dukungan pembiayaan untuk sertifikasi tes praklinis dan tes medis untuk pebisnis obat herbal. Intinya dari industri kecil menengah (IKM).
"Jadi sertifikasi itu kita bantu, dan khusu IKM pemerintahan memberikan dukungan pembiayaan untuk tes praklinis bahkan juga tes klinisnya. Karenanya lumayan mahal," katanya.
Disamping itu, Deputi Sektor Pengaturan Investasi dan Pertambangan, Kemenko Marves, Septian Hario Seto menerangkan, dalam rencana memberikan dukungan investasi bahan baku obat dalam negeri, pemerintahan akan sediakan basic infrastructure seperti pengendalian sampah.
Dengan langkah ini investor atau pebisnis perlu membuat pabriknya saja. Dengan demikian, diinginkan ini jadi daya magnet tertentu untuk investor.
"Kelak basic infrastructure untuk pemrosesan sampah akan di-invest oleh pemerintahan. Jadi mereka (investor) tak perlu invest untuk pemrosesan sampah," kata Seto.
Dibalik distribusi vaksin, ada beberapa alasan logistik yang mewajibkan kenaikan produksi komponen-komponen simpatisan. Mulai "dry ice" atau es kering, sampai alat klinis seperti jarum suntik dan botol kecil tempat obat tersimpan. Semua har...