Harga Minyak Tumbang karena Munculnya Strain Baru Virus Corona di Inggris
Harga minyak jatuh lebih dari 2 % pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penggerak khusus pengurangan harga minyak ini sebab ada virus Corona baru yang menebar secara cepat.
Solusi Sukses Dengan Bermain Sabung Ayam Online Uang Asli
Penebaran virus Corona tipe baru ini membuat limitasi optimal di Inggris dan kekuatan penutupan Eropa. Sudah pasti bermacam limitasi yang dikerjakan itu akan membuat perbaikan perekonomian kembali lagi melamban hingga keinginan bahan bakar menurun.
Mencuplik CNBC, Selasa (22/12/2020), harga minyak mentah Brent turun USD 1,85 atau 3,5 % jadi USD 50,41 per barel. Sedang harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengangkutan Januari turun USD 1,36 atau 2,77 % jadi USD 47,74 per barel.
Kontrak WTI untuk pengangkutan Februari turun juga USD 1,83 atau 3,7 % jadi USD 47,41 per barel.
Ke-2 kontrak harga minyak itu sudah kehilangan sekitar USD 3 di perdagangan awal yang disebut pengurangan harian paling besar dalam enam bulan.
"Laporan tipe baru virus Corona sudah memberatkan sentimen asset beresiko dan minyak. Limitasi mobilisasi di semua Eropa tidak menolong sebab keinginan minyak Eropa ditegaskan akan menurun," terang riset minyak UBS Giovanni Staunovo.
"Investor harus mengetahui jika jalan ke arah peningkatan keinginan hingga menggerakkan harga minyak tetap bergelombang." lebih ia.
Harga minyak Brent naik di atas USD 50 pada pekan kemarin untuk pertamanya kali semenjak Maret 2020. Peningkatan itu disokong oleh kepercayaan diri yang dari vaksin Covid-19.
Tapi virus Corona tipe baru ini diberitakan 70 % lebih gampang disebarkan dibanding yang asli. Sudah pasti ini memengaruhi kecemasan aktor pasar.
Banyak negara sudah tutup tepian mereka ke Inggris di hari Senin, mengakibatkan kerusuhan perjalanan dan tingkatkan potensial kekurangan pangan di Inggris.
Strain virus baru sudah teridentifikasi di negara lain, terhitung Australia, Belanda dan Italia.
"Limitasi perjalanan sepanjang beberapa minggu di depan akan menyulitkan gagasan OPEC+ untuk secara setahap tingkatkan produksi," kata riset senior OANDA, Edward Moya.
Pertama Menteri Inggris Boris Johnson akan pimpin satu tatap muka genting pada Senin (21/12/2020) waktu di tempat, bersama komite kritis di negara itu.
Dikutip VOA Indonesia, tatap muka itu diselenggarakan untuk mengulas perjalanan masuk keluar Inggris, khususnya pengakutan barang.
Sebab kecemasan akan variasi baru Virus Corona COVID-19 yang sudah menebar cepat di Inggris, beberapa negara di Eropa dan Timur tengah larang penerbangan dari negara itu pada 20 Desember.
Saat itu, Prancis larang seluruh perjalanan, terhitung seluruh pengangkut barang, sepanjang 48 jam.
Di bawah peraturan itu, akses terowongan di bawah Selat Inggris ditutup, yang umumnya dilewati beberapa ribu truk tiap hari.
Kecuali terowongan di bawah Selat Inggris, dermaga Dover tutup terminal ferinya.
Dover, dijumpai adalah salah satunya dermaga tersibuk di Inggris, lalu lintasnya makin padat mendekati tenggat Brexit.
Dijumpai jika kurang dari 2 minggu Inggris akan tinggalkan Uni Eropa, dan selama ini tiada kesepakatan.
Irlandia, Italia, Austria, Belgia, dan Belanda adalah beberapa negara yang lain larang penerbangan dari Inggris berkaitan variasi baru Virus Corona itu.
Tentang hal cara sama yang diambil oleh Kanada, Kuwait, Arab Saudi dan Israel, sesaat beberapa negara yang lain menimbang larangan penerbangan.
Uni Eropa disampaikan akan lakukan diskusi untuk mengulas referensi mereka.
Bursa saham di New York terjun bebas bertepatan bursa di Asia, Eropa, Amerika Latin, dan daerah-daerah lain. Ini memperkuat kembali lagi kecemasan berlangsungnya kembali lagi krisis, sesudah pengokohan Wall Street sepanjang 11 tahun dan di tengah-tengah pelambatan e...